6 Upacara Adat Sumatera Utara, Nomor 4 Gunakan Boneka Panggil Roh

JAKARTA, iNews.id - Upacara adat Sumatera Utara masih terus dilestarikan warga. Beberapa upacara adat ini bahkan jadi kearifan lokal di Sumatera Utara.
Upacara adat di sejumlah daerah biasanya berkaitan dengan sebuah peristiwa penting. Keragaman suku di Sumatera Utara pun mempengaruhi sejumlah prosesi upacara adat.
Upacara adat Sumatera Utara ini bahkan diwariskan kepada anak cucu hingga mendarah daging. Beberapa upacara adat ini bahkan ditampilkan kepada wisatawan.
1. Mangongkal Holi
Mangongkal Holi merupakan upacara adat Sumatera Utara yang dilakukan masyarakat Batak. Tradisi membongkar tulang-belulang leluhur di tanah perantauan dan memindahkannya ke tanah kelahiran ini dinilai sakral.
Upacara Mangongkal Holi merupakan bentuk penghormatan kepada orang tua yang sudah meninggal. Upacara ini juga bertujuan untuk mempersatukan keturunan leluhur agar dapat diketahui siapa saja yang merupakan keturunan leluhur tersebut.
Namun, hingga saat itu tidak diketahui secara pasti sejak kapan upacara ini diadakan.
Pelaksanaan upacara Mangongkal Holi biasanya memakan waktu selama tiga hari. Keluarga juga harus menyiapkan makanan dan menyembelih babi dan kerbau. Tradisi ini tergolong salah satu upacara adat terbesar dalam kebudayaan Batak.
2. Fahombo
Upacara adat Sumatera Utara selanjutnya yakni Fahombo atau Hombo Batu. Upacara adat ini terus dilestarikan warga Nias. Bahkan, atraksi pelompati batu ini juga diabdikan dalam uang kertas rupiah.
Fahombo dulunya merupakan ritual pendewasaan bagi kaum laki-laki Suku Nias yang diyakini mengandung unsur magis dari roh leluhur. Namun kini, ritual ini telah menjadi sebuah pertunjukan olahraga yang ramai diminati banyak orang.
Uniknya, tidak semua pemuda Nias mampu melakukannya meskipun sudah berlatih sejak kecil.
Editor: Nani Suherni